Lurah Malangtika termasuk orang yang sakti mandraguna. Tunggangannya saja seekor kuda yang sangat hitam dan besar yang dinamakan Kuda Gagak Rimang. Lurah Malangtika pekerjaan sehari – harinya adalah berjudi dan sabung ayam.
Raden Pancasura dan Dawijah mendirikan perguruan yang mempunyai banyak anak buah. Lalu Raden Pancasura dan Dawijah meninggal dengan cara muksa (ngragasukma) yang sampai sekarang konon katanya tinggal di pohon tekik dan pohon asam jawa. Tempat tersebut menjadi keramat dan oleh masyarakat sekitar dipercayainya.
Setelah Raden Pancasura dan Dawijah meninggal, Desa Gamping dipimpin Lurah Malangtika. Lurah Malangtika diutus Demang Cerme untuk mencari Lurah berikutnya yang bernama Lurah Asmadi, lurah ketiga bernama Lurah Gamaya, lurah keempat bernama Lurah Jikan, lurah kelima bernama Lurah Damar Pancakarta, lurah keenam bernama Lurah Rawimejo, lurah ketujuh bernama Lurah Tanirejo, lurah kedelapan bernama Lurah Dasar Rawimejo, lurah kesembilan bernama Lurah Sontono, lurah kesepuluh bernama Lurah Muslodarmo, lurah kesebelas bernama Lurah Kromo, lurah kedua belas bernama Lurah Kusnamartorejo, lurah ketiga belas bernama Lurah Musadi Wiramiharjo, lurah keempat belas bernama Lurah Ramelan, lurah kelima belas bernama Lurah Irtaji, lurah keenam belas bernama Lurah Mahmudiyah, lurah ketujuh belas juga bernama Lurah Mahmudiyah, dan lurah kedelapan belas atau sekarang ini bernama Lurah Sinto Suyono.
Sejarah Desa Gamping
Pada zaman Pra Sejarah, kehidupan manusia purba berawal dari arah Pacitan menuju ke timur dan kemudian berbelok ke arah utara mengikuti arah pegunungan seperti Panggul – Pantai Prigi – Pantai Popoh dan kehidupannya menempati goa – goa disepanjang pegunungan yang di lewati.
Kehidupan pada zaman tersebut manusia purba sudah mengenal berbagai macam peralatan – peralatan yang digunakan untuk memenuhi kehidupannya. Peralatan – peralatan tersebut meliputi kapak batu, periuk dari tanah liat, dan panah yang digunakan untuk berburu.
Untuk di daerah Gamping sebetulnya pada zaman dahulu (Belanda) itu bernama daerah Wadjak ( dan kemungkinan di derah itu ditemukan kerangka atau fosil dari manusia purba yang diberi nama Homo Wajakensis ).
Mengenai hal itu di daerah tersebut ada peninggalan berupa tugu yang isinya menyatakan pernah di datangi seorang Gubernur Belanda yang bernama VAN ZUN EXC. DEN. Dan dengan itu, semula daerah itu yang bernama Wadjak diubah namanya menjadi Desa Gamping. Dinamakan Desa Gamping dikarenakan di daerah tersebut banyak sekali tambang bebatuan gamping. Dan oleh Belanda di daerah tersebut didirikan Perusahaan Pembakaran Batu Gamping.